Armor Kopi: Ngopi Asyik Berlatar Hutan dan Danau
Juli 22, 2016
*sruput kopi*
“Henak juha yah gehunya.....”
*sruput kopi (lagi)*
Ps: sepenggal kalimat di atas bukan karena typo, melainkan sebuah ekspresi kepanasan dikala makan gehu (tahu goreng) panas di Armor Kopi beberapa waktu lalu.
“Henak juha yah gehunya.....”
*sruput kopi (lagi)*
Ps: sepenggal kalimat di atas bukan karena typo, melainkan sebuah ekspresi kepanasan dikala makan gehu (tahu goreng) panas di Armor Kopi beberapa waktu lalu.
***
Armor Kopi Bandung |
Saya bersama
kedua teman berlarian dari pintu masuk Taman Hutan Raya (Tahura) atau yang biasa disebut Dago Pakar sambil menutup kepala
yang kebasahan. Ya, saat itu sedang hujan deras, dan kami menggunakan jasa uber
sampai ke dalam Tahura
yang mengharuskan kami membayar tiket masuk masing-masing Rp10.000,- (termasuk
sopir uber) untuk masuk ke wilayah ini. Memang, lokasi Armor Kopi terletak di sebelah
halaman utama parkiran Tahura, maka seluruh pengunjung wajib membayar
HTM untuk bisa nongkrong di sini.
![]() | |
|
![]() |
Ku suka (wangi) hujan~~ |
“Pesen kopi, yuk! Kata saya sesaat setelah mendapatkan bangku kosong.”
Untuk memesan minuman atau makanan kami harus masuk ke dalam terlebih dahulu dan memilih pesanan sendiri. Sambil menunggu teman saya manggut-manggut kebingungan pilih menu, saya melihat satu persatu-satu jenis kopi yang berjejer di dalam plastik bening layaknya seorang penikmat kopi tingkat atas.
“Mas, kopi yang enak yang mana yah..”
Seketika si mas menjelaskan satu persatu sekaligus dengan metode membuat kopi yang malah membuat saya makin bingung karena memang gak ngerti kopi-kopian :)))
jenis-jenis kopi yang bisa kamu coba |
Mau dapet gratisan di Armor Kopi? Minta 'Kaming Sun' aja ke barista :D |
Untuk ukuran tempat nongkrong, Armor Kopi ini harganya terjangkau, lho! Berikut range harga dari tiap menu di Armor Kopi:
- Coffee: 13K-20K
- Special Coffee: 30K-50K
- Tea: 10K-20K
- Premium Tea: 30K
- Snacks: 15K-30K
Semula saya kira menu-menu di sana kebarat-baratan tapi ternyata untuk
makanannya sendiri menunya cenderung campur, termasuk di dalamnya terdapat banyak
jajanan
orang Sunda seperti gehu, cireng, bala-bala, pisang goreng
dengan nama menu yang jenaka hihi.
Sejatinya, nongkrong di dataran tinggi itu paling enak ditemani kopi +
yang
anget-anget, maka dari itu saya memilih menu ‘Mau Tahu Ga? /Gehu (15k)’ dan
‘Phisang
Gowreng (15k)’ sebagai teman secangkir kopi robusta (13k) di tengah semilir angin
Taman Hutan Raya :D
![]() |
dingin makan yang anget-anget = perfecto! |
manis dan anget. Sebelas dua belas sama senyum kamu :) |
"Di sana ada danau! Pindah posisi, yuk!”
Setelah hujan reda, kami pindah ke bangku yang berada di bagian luar kafe dan ternyata terlihat pemandangan sebuah danau kecil which is danau buatan yang merupakan muara akhir air sungai yang mengalir di Tahura (bisa dilihat dari pintu masuk). Setetes demi setetes air sisa hujan dari pohon pinus berjatuhan ke lengan baju saya beserta sapaan angin sejuk yang terus menghampiri. Hmm... pantas saja, banyak sekali anak muda yang memilih untuk nongkrong di sini, pengalaman ngopi yang ditawarkan benar-benar back to nature yang bikin betah karena keasriannya :)
Setelah hujan reda, kami pindah ke bangku yang berada di bagian luar kafe dan ternyata terlihat pemandangan sebuah danau kecil which is danau buatan yang merupakan muara akhir air sungai yang mengalir di Tahura (bisa dilihat dari pintu masuk). Setetes demi setetes air sisa hujan dari pohon pinus berjatuhan ke lengan baju saya beserta sapaan angin sejuk yang terus menghampiri. Hmm... pantas saja, banyak sekali anak muda yang memilih untuk nongkrong di sini, pengalaman ngopi yang ditawarkan benar-benar back to nature yang bikin betah karena keasriannya :)
Tasha, Yayang, dan Saya berada di spot paling pewe di Armor Kopi |
Sebelum langit berubah
menjadi gelap, kami bergegas pulang. Bagi yang belum pernah masuk ke Tahura, sepulang ngopi bisa
langsung bertolak ke dalam untuk menjelajah isi dari Taman Hutan Raya (Dago
Pakar) untuk menemukan beberapa tempat unik seperti jembatan cinta, Goa Jepang,
Goa Belanda, Curug Omas, serta ribuan pohon pinus yang cocok untuk jadi tempat
photoshoot. Seru banget pokoknya! :D
How to go to Armor Kopi in Taman
Hutan Raya Djuanda (Dago Pakar) Bandung by public transportation?
1. Menggunakan angkot Ciroyom-Ciburial warna hijau-putih (naik dari Simpang Dago)
2. Menggunakan angkot Dago - Caringin warna oranye yang biasa melewati Jalan Suci, Pahlawan, dan Cikutra.
3. Turun di pertigaan menuju Taman Hutan Raya Djuanda (terdapat tanda tulisan) kemudian harus berjalan naik ke atas ± 500 meter.
1. Menggunakan angkot Ciroyom-Ciburial warna hijau-putih (naik dari Simpang Dago)
2. Menggunakan angkot Dago - Caringin warna oranye yang biasa melewati Jalan Suci, Pahlawan, dan Cikutra.
3. Turun di pertigaan menuju Taman Hutan Raya Djuanda (terdapat tanda tulisan) kemudian harus berjalan naik ke atas ± 500 meter.
Armor Kopi
Parkiran Utama Wisata Taman Hutan Raya Djuanda (Dago Pakar) Bandung
Buka : 09:00 - 21:00
Buka : 09:00 - 21:00
instagram: armorkopi.bdg
0 komentar